LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
“Uji Kandungan Makanan”
KELOMPOK : 3
XI IPA 2
Badriyyah (08)
Fitriyah Nur Hidayatul W
(12)
Hanik Maulidatul Z (13)
Taufik Ari Firdaus (23)
MADRASAH ALIYAH NEGERI
LAMONGAN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
Wr. Wb.
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, taufik, hidayah, dan inayah-Nya sehingga laporan hasil praktikum
biologi “Uji Kandunagn Makanan”
ini dapat terselesaikan. Proses praktikum dan penyusunan laporan hasil
praktikum biologi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu SITI KHOFILAH S.Pd. selaku guru pembimbing yang telah membimbing
dalam proses praktikum biologi serta semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya laporan hasil biologi ini.
Akhir kata, semoga laporan hasil praktikum biologi ini dapat bermanfaat
bagi kita semua. Penulis menyadari bahwa laporan hasil praktikum biologi ini
belum sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
berbagai pihak demi kesempurnaan laporan hasil praktikum biologi ini.
Wassalamualaikum
Wr. Wb.
Lamongan, 21 Januari 2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
BAB I : Pendahuluan
.............................................................................. 1
1.
Latar Belakang ........................................................................ 1
BAB II : Dasar
teori.................................................................................. 2
BAB III : Pembahasan
.............................................................................. 3
1.
Tujuan ..................................................................................... 3
2. Waktu dan Tempat .................................................................. 3
3. Alat dan Bahan ........................................................................ 3
4. Cara Kerja ................................................................................ 3
5. Data Hasil Pengamatan ............................................................ 4
6. Analisis Data Hasil Pengamatan .............................................. 5
7. Pembahasan ............................................................................. 5
BAB IV : Penutup .......................................................................................... 7
1. Kesimpulan .............................................................................. 7
2. Saran ........................................................................................ 7
BAB I
Pendahuluan
1.
Latar Belakang
Untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Makanan yang masuk
ke dalam tubuh makhluk hidup akan diuraikan atau dipecah menjadi
senyawa-senyawa yang lebih sederhana baik secara mekanik maupun secara kimiawi
agar dapat diserap tubuh. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam
mengerjakan aktivitas sehari-harinya.
Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi,membantu pertumbuhan
badan dan otak.
Memakan makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun
badan. Setiap makanan mempunyai kandungan giziyang berbeda.protein,
karbohidrat, lemak, dan lain-lain adalah salah satu
contoh gizi yang akan kita dapatkan dari makanan.
Kekurangan salah
satu atau lebih dari zat makanan di atas dalam waktu yang cukup lama dapat
menyebabkan gangguan pada tubuh. Sebaliknya, kelebihan zat makanan juga tidak
baik bagi kesehatan. Keadaa tubuh dimana komposisi zat makana tidak seimbang
disebut malnutrisi. Malnutrisi dapat disebabkan oleh kekurangan maupun
kelebihan satu atau lebih nutrien (zat makanan) esensial.
Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat
merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari. Salah satu contoh
makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein digunakan
oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun tubuh kita. Lemak digunakan oleh tubuh kita
sebagai cadangan makanan dan
sebagai cadangan energi.
Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah
menjadi glukosa yang sangat
berguna bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi.
BAB II
1.
Dasar Teori
Pada umumnya bahan
makanan mengandung beberapa unsur atau senyawa seperti air, amilum, glukosa,
protein, lemak, vitamin, dan lain-lain.
Bahan makanan yang kita konsumsi
sehari-hari harus mengandung nutrient yang diperlukan tubuh. Karbohidrat, lemak
dan protein merupakan nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah besar, sedangkan
vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Walaupun dibutuhkan
sedikit bahan tersebut harus ada dalam menu makanan kita.
Untuk mengetahui kandungan zat
nutrient yang terdapat dalam bahan makanan digunakan indicator uji makanan yang
biasa dikenal dengan istilah reagen. Beberapa reagen yang banyak digunakan
untuk mendeterminasi kandungan nutrient dalam makanan adalah:
Lugol / iodin
Digunakan untuk menunjukkan kandungan
bahan makanan jenis amilum (tepung).
Benedict / fehling A dan Fehling B
Digunakan untuk menunjukkan kandungan
bahan makanan yang mengandung
glukosa.
Biuret
Digunakan untuk menunjukkan bahan
makanan yang mengandung
protein
Etanol / kertas buram
digunakan untuk menunjukkan bahan makanan yang mengandung lemak.
Tablet vitamin C
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan
yang mengandung vitamin C.
BAB III
Pembahasan
1.
Tujuan
Mengetahui dan membuktikan kandungan makanan yang berupa Amilum, Glukosa, Protein, Lemak dan
Vitamin C pada bahan makanan.
2.
Waktu dan Tempat
Waktu : Sabtu, 17 januari 2014
Tempat : Laboratorium Biologi MAN Lamongan
3.
Alat dan Bahan
1.
Tabung reaksi dengan raknya
2.
Bahan makanan (nasi, jagung, telur, kuning telur, jeruk, tahu, susu, roti, mentega, pepaya, tepung, madu)
3.
Larutan Benedick/fehlingA dan B
4.
Larutan biuret
5.
Larutan lugol
6.
Air
7.
Cawan petri
8.
Cawan petri
9.
Spatula
10. Pembakar
Bunsen
11. Penjepit
tabung reaksi
12. Kertas
koran
13. Korek
api
4.
Cara Kerja
·
Uji Amilum
1.
Meletakan
bahan makanan yang akan di uji ke dalam cawan petri secara terpisah.
2.
Menetesi
makanan yang diuji dengan 4 tetes larutan lugol.
3.
Mengamati
perubahan warnanya.
·
Uji Glukosa
1. Menyediakan tabung reaksi.
2. Mengisi
tabung reaksi dengan bahan makanan yang akan diuji.
3. Meneteskaan
larutan benedict pada tabung
reaksi sebanyak masing-masing 4
tetes.
4. Mengocok
tabung hingga tercampur rata.
5. Memanaskan
campuran zat dalam tabung reaksi (dengan menggunakan api dari bunsen) hingga larutan tersebut mendidih.
6. Mengamati
perubahan warna yang terjadi (setelah pembakaran).
·
Uji Protein
1.
Menyediakan
tabung reaksi.
2.
Mengisi tabung reaksi dengan bahan makanan yang akan
diuji.
3.
Meneteskaan larutan biuret pada tabung reaksi sebanyak masing-masing 4 tetes
4.
Mengamati perubahan warna yang terjadi.
·
Uji Lemak
1. Menyediakan
selembar kertas koran.
2. Mengoleskan bahan makanan yang akan diuji
pada kertas koran tersebut.
3. Mengamati bagian kertas koran yang diolesi
bahan makanan yang diuji.
·
Uji Vitamin C
1.
Membuat
larutan iodida
§ Memasukan larutan kanji hingga 15 tetes kedalam gelas kimia/beaker
glass.
§ Menambahkan 2 tetes iodin kedalam gelas
kimia.
§ Mengocok bahan tersebut sampai berwarna
biru.
2. Menetesi larutan iodida dengan 20 tetes
tablet vitamin C.
3. Membandingkan tablet vitamin C dengan
bahan makanan lain yaitu jeruk nipis dan jeruk masam.
4.
Mengamati
kandungan vitamin C berdasarkan tetesan bahan tersebut.
5.
Data Hasil Pengamatan
Uji Amilum (larutan lugol)
No
|
Bahan
makanan
|
Warna
makanan
|
Kandungan
zat
|
keterangan
|
|
Sebelum
ditetesi lugol
|
Sesudah
ditetesi lugol
|
||||
1
|
Roti
|
Putih
|
Biru kehitaman
|
Amilum
|
Sedikit
|
2
|
Tepung
|
Putih
|
Biru
|
Amilum
|
Banyak
|
3
|
Tahu
|
Putih
|
Orange
|
----
|
----
|
4
|
Nasi
|
Putih
|
Biru kehitaman
|
Amilum
|
Sedikit
|
5
|
Telur
|
Bening
|
Bening
|
----
|
----
|
6
|
Mentega
|
Kuning
|
Orange
|
----
|
----
|
7
|
Jagung
|
Kuning
|
Biru
|
Amilum
|
Sedikit
|
Uji Glukosa (larutan Benedict)
No
|
Bahan
makanan
|
Warna
makanan
|
Kandungan
zat
|
keterangan
|
|
Sebelum
ditetesibenedict
|
Sesudah
ditetesi benedict
|
||||
1
|
Madu
|
bening
|
Orange
|
Glukosa
|
Agak banyak
|
2
|
Tepung
|
Putih
|
Biru
|
----
|
----
|
3
|
Nasi
|
Putih
|
Orange
|
Glukosa
|
Sedikit
|
4
|
Telur
|
Bening
|
Ungu
|
----
|
----
|
5
|
Jeruk
|
Bening
|
Biru
|
----
|
----
|
6
|
Susu
|
Putih
|
Orange
|
Glukosa
|
Banyak
|
Uji
Protein (larutan Biuret)
No
|
Bahan
makanan
|
Warna
makanan
|
Kandungan
zat
|
keterangan
|
|
Sebelum
ditetesi biuret
|
Sesudah
ditetesi biuret
|
||||
1
|
Tahu
|
Putih
|
Ungu
|
Protein
|
banyak
|
2
|
Tepung
|
Putih
|
Ungu
|
Protein
|
Agak banyak
|
3
|
Nasi
|
Putih
|
Putih
|
----
|
----
|
4
|
Telur
|
Bening
|
Ungu
|
Protein
|
Banyak
|
5
|
Jeruk
|
Bening
|
Bening
|
----
|
----
|
6
|
Jagung
|
Kuning
|
Kuning
|
----
|
----
|
Uji Lemak (kertas koran )
No
|
Bahan
makanan
|
Dioleskan
pada Kertas koran
|
Kandungan
zat
|
Keterangan
|
1
|
Tahu
|
Tidak trasnparan
|
----
|
----
|
2
|
Tepung
|
Tidak transparan
|
----
|
----
|
3
|
Nasi
|
Tidak transparan
|
----
|
----
|
4
|
Kuning Telur
|
Transparan
|
Lemak
|
Sedikit
|
5
|
Jeruk
|
Tidak transparan
|
----
|
----
|
6
|
Mentega
|
Transparan
|
Lemak
|
Banyak
|
Uji Vitamin C
No
|
Bahan
Makanan
|
Banyak larutan bahan makanan yang diteteskan
dalam larutan iodida
|
Keterangan
|
1
|
Jeruk nipis
|
30 tetes lebih
|
Sedikit
|
2
|
Jeruk masam
|
25 tetes
|
Banyak
|
Ket :
1 tablet vitamin C membutuhkan 20 tetes
larutan iodida.
6.
Analisi Data Hasil Pengamatan
Bahan makanan berupa roti, tepung, nasi dan jagung yang di uji dan ditetesi
dengan lugol berubah warna menjadi biru/ biru kehitaman. Sedangkan bahan
makanan lain yang di uji seperti tahu, telur dan mentega tidak berubah warna
menjadi biru/biru kehitaman.
Bahan makanan berupa madu, nasi dan susu yang di uji dan ditetesi dengan
benedict berubah warna menjadi orange. Sedangkan bahan makanan lain yang di uji
seperti tepung, telur dan jeruk tidak berubah warna menjadi orange.
Bahan makanan berupa tahu, tepung dan telur yang di uji dan ditetesi dengan
biuret berubah warna menjadi ungu. Sedangkan bahan makanan lain yang di uji
seperti nasi, jeruk dan jagung tidak berubah warna menjadi ungu.
Bahan makanan yang berupa kuning telur dan mentega di uji dengan dioleskan
pada kertas koran dan kertas koran tersebut menjadi transparan. sedangkan bahan
makanan lain yang di uji seperti tahu, tepung, nasi dan jeruk tidak membuat
kertas koran menjadi transparan.
Bahan makanan yang berupa larutan jeruk nipis yang diteteskan dalam 20
tetes larutan iodida membutuhkan 30 tetes lebih untuk merubah warna, sedangkan
larutan jeruk masan saat diteteskan dalam 20 tetes larutan iodida membutuhkan
25 tetes untuk merubah warna.
7.
Pembahasan
Bahan
makanan yang mengandung amilum setelah
ditetesi dengan larutan lugol akan berubah warna dari warna asalnya
menjadi biru atau biru kehitaman.
Dari bahan makanan yang diuji, bahan makanan yang mempunyai perubahan warna
menjadi biru atau biru kehitaman adalah nasi, roti, tepung dan jagung. Hal ini
menunjukkan bahwa nasi, roti, tepung
dan jagung adalah bahan makanan yang mengandung amilum.
Bahan
makanan yang mengandung glukosa setelah ditetesi
benedict akan berubah warna dari warna asalnya menjadi merah bata atau orange. Dari bahan makanan
yang diuji, bahan makanan yang mempunyai perubahan warna menjadi merah bata atau orange adalah larutan madu, larutan nasi dan larutan susu.
Hal ini menunjukkan bahwa larutan madu,
larutan nasi dan larutan susu adalah bahan makanan yang mengandung glukosa
Bahan
makanan yang mengandung protein setelah
ditetesi dengan biuret akan berubah warna dari warna asalnya menjadi
ungu. Dari bahan makanan yang diuji, bahan makanan yang mempunyai perubahan
warna menjadi ungu adalah larutan tahu, larutan telur dan larutan
tepung. Hal ini menunjukkan bahwa larutan tahu, larutan telur dan larutan tepung adalah bahan makanan
yang mengandung protein.
Bahan
makanan yang mengandung lemak akan membuat kertas koran menjadi transparan. Dari bahan
makanan yang diuji, bahan makanan yang membuat kertas koran menjadi transparan adalah putih telur
dan mentega. Hal ini
menunjukkan bahwa kuning telur
dan mentega adalah bahan
makanan yang mengandung lemak.
Banyak
sedikitnya bahan makanan yang diteteskan kedalam larutan iodida mempengaruhi
banyak sedikitnya kandungan vitamin C.
Semakin sedikit bahan makanan yang di teteskan dalam larutan iodida maka
makin banyak vitamin C yang terkandung dalam bahan makanan tersebut, begitu
pula sebaliknya. Bahan makanan yang yang di uji yang berupa larutan jeruk nipis
saat diteteskan dalam 20 tetes larutan iodida membutuhkan 30 tetes lebih
larutan jeruk nipis, sedangkan bahan makanan yang berupa larutan jeruk masam
saat diteteskan dalam 20 tetes larutan iodida membutuhkan 25 tetes larutan
jeruk masam. Berdasarkan praktikum yang dilakukan dapat di buktikan bahwa
kandungan vitamin C pada jeruk nipis lebih sedikit di banding dengan kandungan
vitamin C pada jeruk masam.
BAB IV
Penutup
1.
Kesimpulan
Dari percobaan yang
dilakukan dapat kita ketahui bahwa untuk menentukan ada atau tidaknya kandungan zat amilum,glukosa, protein, vitamin C dan lemak pada makanan dapat kita
ketahui dengan menguji bahan makanan
dengan uji lugol, uji biuret, larutan fehling A/B, uji lemak dengan kertas koran, dan uji vitamin C harus dibandingkan
dengan kadar tablet Vitamin C. Dari
praktikum yang telah kami lakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1.
Bahan makanan yang mengandung amilum adalah nasi, roti, tepung, dan jagung.
2.
Bahan makanan yang mengandung glukosa adalah larutan madu, larutan susu, dan larutan nasi.
3.
Bahan makanan yang mengandung protein adalah larutan tahu, larutan tepung, dan larutan
telur.
4.
Bahan makanan yang mengandung lemak adalah kuning telur dan mentega.
5.
Bahan makana
yang mengandung vitamin C lebih banyak saat ditetesi dengan lugol atau iodin
akan menjadi bening dengan cepat, begitu pula sebaliknya.
2. Saran
Adapun saran yang bisa diberikan untuk pelaksanaan
praktikum
yaitu sebaiknya pada saat mengamati
perubahan warna sebelum ditetesi reagen dan setelah ditetesi reagen yang terjadi pada
tiap-tiap bahan makanan yang di uji harus dilakukan dengan teliti dan cermat agar tidak
terjadi kesalahan yang dapat mempengaruhi hasil praktikum.